Materi 1

by - 02.30.00

Nama : Afifah 
Jurusan :D3 Desain Komunikasi Visual/2016
Nim : 1602071008

hal pertama yang dibicarakan pada mata kuliah agama kala itu berkaitan dengan shalat, shalat seperti yang kita tahu adalah hal pertama yang di tanyakan ketika di padang mahsyar.

shalat pun juga menjadi salah satu hal yang membedakan agama islam dengan agama yang lain. selain itu Shalat juga merupakan pertanda yang dapat membedakan antara orang muslim dan orang munafik yakni di dilihat dari Shalat Isya dan Shalat Subuhnya.

hal kedua yakni adalah membaca al qur-an, al quran adalah salah peninggalan nabi muhammad sejak 1400 tahun yang lalu, yang hingga kini masih tetap terjaga keasliannya, karena allah berjanji akan menjaga keaslian al qur-an hingga nanti Hari Kiamat

tambahan sebuah riwayat dari literatur lain.

Dalam al-Musnad, juga disebutkan dari Abdullah bin ‘Amr, dari Nabi Shalallaahu ‘Alahi Wasallam bersabda, “Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat kepada seorang hamba di hari Kiamat. Puasa berkata: ‘Ya Rabb, aku telah menghalanginya dari makan dan minum di siang hari.’ Dan Al-Qur’an berkata, ‘Aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari, maka izinkan aku memberikan syafaat untuknya.’ Maka, keduanya memberikan syafaat kepadanya.”

http://www.hidayatullah.com/ramadhan/mutiara-ramadhan/read/2015/06/23/72753/syafaat-puasa-dan-al-quran-di-hari-kiamat-1.html






 Islam adalah pokok tertinggi dari yang tertinggi. islam mempunyai konsep konsep langsung yang merupakan firman dari sang maha pencipta konsep. islam memegang peran yang paling paling penting dalam semua hal.  Allah subhanahu wataala menurunkan al qur-an sebagai petunjuk, sebagai pendoman untuk semua. sebagai rahmatan lil alamin.  begitu juga dengan di utusnya nabi dari golongan manusia yakni Nabi Muhammad Salallahu alaihi wassalam.


Sahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu mengisahkan: pada suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi kuburan, lalu beliau mengucapkan salam:
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ
Semoga keselamatan senantiasa menyertai kalian wahai penghuni kuburan dari kaum mukminin, dan kami insya Allah pasti akan menyusul kalian“.
Selanjutnya beliau bersabda: “aku sangat berharap untuk dapat melihat saudara-saudaraku“.
Mendengar ucapan ini, para sahabat keheranan, sehingga mereka bertanya: “bukankah kami adalah saudara-saudaramu wahai Rasulullah?”. Rasulullah menjawab :
أَنْتُمْ أَصْحَابِي وَإِخْوَانُنَا الَّذِينَ لَمْ يَأْتُوا بَعْدُ
Kalian adalah sahabat-sahabatku, sedangkan saudara-saudaraku adalah ummatku yang akan datang kelak“.
Kembali para sahabat bertanya: “wahai rasulullah, bagaimana engkau dapat mengenali ummatmu yang sampai saat ini belum terlahir?“. Beliau menjawab:
أَرَأَيْتَ لَوْ أَنَّ رَجُلًا لَهُ خَيْلٌ غُرٌّ مُحَجَّلَةٌ بَيْنَ ظَهْرَيْ خَيْلٍ دُهْمٍ بُهْمٍ أَلَا يَعْرِفُ خَيْلَهُ
Menurut pendapat kalian, andai ada orang yang memiliki kuda yang di dahi dan ujung-ujung kakinya berwarna putih dan kuda itu berada di tengah-tengah kuda-kuda lainnya yang berwarna hitam legam, tidakkah orang itu dapat mengenali kudanya?
Para sahabat menjawab : “tentu saja orang itu dengan mudah mengenali kudanya“. Maka Rasulullah menimpali jawaban mereka dengan bersabda:
فَإِنَّهُمْ يَأْتُونَ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنَ الْوُضُوءِ، وَأَنَا فَرَطُهُمْ عَلَى الْحَوْضِ أَلَا لَيُذَادَنَّ رِجَالٌ عَنْ حَوْضِي كَمَا يُذَادُ الْبَعِيرُ الضَّالُّ
Sejatinya ummatku pada hari qiyamat akan datang dalam kondisi wajah dan ujung-ujung tangan dan kakinya bersinar pertanda mereka berwudlu semasa hidupnya di dunia“.
Aku akan menanti ummatku di pinggir telagaku di alam mahsyar. Dan ketahuilah bahwa akan ada dari ummatku yang diusir oleh Malaikat, sebagaimana seekor onta yang tersesat dari pemiliknya dan mendatangi tempat minum milik orang lain, sehingga iapun diusir. Melihat sebagian orang yang memiliki tanda-tanda pernah berwudlu, maka aku memanggil mereka: “kemarilah“. Namun para Malaikat yang mengusir mereka berkata:
فَيُقَالُ: إِنَّهُمْ قَدْ بَدَّلُوا بَعْدَكَ
sejatinya mereka sepeninggalmu telah merubah-rubah ajaranmu“.
Mendapat penjelasan semacam ini, maka aku (Rasulullah) berkata :
سُحْقًا سُحْقًا لِمَنْ بَدَّلَ بَعْدِي
menjauhlah, menjauhlah wahai orang-orang yang sepeninggalku merubah-rubah ajaranku” (diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim).
Anda tidak ingin bernasib seperti mereka? Tentu jawabannya: tidak.
Baiklah sekiranya itulah yang dapat ringkas untuk materi mata kuliah pertama ini.


Wa’alaikumsalam Wr. Wb

Literatur Lain Internet dan Majalah Ummi tahun 2013

You May Also Like

0 komentar