Materi 1
Nama : Afifah
Jurusan :D3 Desain Komunikasi Visual/2016
Nim : 1602071008
hal pertama yang dibicarakan pada mata kuliah agama kala itu berkaitan dengan shalat, shalat seperti yang kita tahu adalah hal pertama yang di tanyakan ketika di padang mahsyar.
shalat pun juga menjadi salah satu hal yang membedakan agama islam dengan agama yang lain. selain itu Shalat juga merupakan pertanda yang dapat membedakan antara orang muslim dan orang munafik yakni di dilihat dari Shalat Isya dan Shalat Subuhnya.
hal kedua yakni adalah membaca al qur-an, al quran adalah salah peninggalan nabi muhammad sejak 1400 tahun yang lalu, yang hingga kini masih tetap terjaga keasliannya, karena allah berjanji akan menjaga keaslian al qur-an hingga nanti Hari Kiamat
tambahan sebuah riwayat dari literatur lain.
Dalam al-Musnad, juga disebutkan dari Abdullah bin ‘Amr, dari Nabi Shalallaahu ‘Alahi Wasallam bersabda, “Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat kepada seorang hamba di hari Kiamat. Puasa berkata: ‘Ya Rabb, aku telah menghalanginya dari makan dan minum di siang hari.’ Dan Al-Qur’an berkata, ‘Aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari, maka izinkan aku memberikan syafaat untuknya.’ Maka, keduanya memberikan syafaat kepadanya.”
http://www.hidayatullah.com/ramadhan/mutiara-ramadhan/read/2015/06/23/72753/syafaat-puasa-dan-al-quran-di-hari-kiamat-1.html
Islam adalah pokok tertinggi dari yang tertinggi. islam mempunyai konsep konsep langsung yang merupakan firman dari sang maha pencipta konsep. islam memegang peran yang paling paling penting dalam semua hal. Allah subhanahu wataala menurunkan al qur-an sebagai petunjuk, sebagai pendoman untuk semua. sebagai rahmatan lil alamin. begitu juga dengan di utusnya nabi dari golongan manusia yakni Nabi Muhammad Salallahu alaihi wassalam.
Sahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu mengisahkan: pada
suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi
kuburan, lalu beliau mengucapkan salam:
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ
بِكُمْ لَاحِقُونَ
“Semoga keselamatan senantiasa menyertai kalian wahai penghuni
kuburan dari kaum mukminin, dan kami insya Allah pasti akan menyusul
kalian“.
Selanjutnya beliau bersabda: “aku sangat berharap untuk dapat melihat
saudara-saudaraku“.
Mendengar ucapan ini, para sahabat keheranan, sehingga mereka bertanya: “bukankah
kami adalah saudara-saudaramu wahai Rasulullah?”. Rasulullah menjawab
:
أَنْتُمْ أَصْحَابِي وَإِخْوَانُنَا الَّذِينَ لَمْ يَأْتُوا بَعْدُ
“Kalian adalah sahabat-sahabatku, sedangkan saudara-saudaraku adalah ummatku
yang akan datang kelak“.
Kembali para sahabat bertanya: “wahai rasulullah, bagaimana engkau dapat
mengenali ummatmu yang sampai saat ini belum terlahir?“. Beliau
menjawab:
أَرَأَيْتَ لَوْ أَنَّ رَجُلًا لَهُ خَيْلٌ غُرٌّ مُحَجَّلَةٌ بَيْنَ ظَهْرَيْ
خَيْلٍ دُهْمٍ بُهْمٍ أَلَا يَعْرِفُ خَيْلَهُ
“Menurut pendapat kalian, andai ada orang yang memiliki kuda yang di
dahi dan ujung-ujung kakinya berwarna putih dan kuda itu berada di
tengah-tengah kuda-kuda lainnya yang berwarna hitam legam, tidakkah orang itu
dapat mengenali kudanya?”
Para sahabat menjawab : “tentu saja orang itu dengan mudah mengenali
kudanya“. Maka Rasulullah menimpali jawaban mereka dengan bersabda:
فَإِنَّهُمْ يَأْتُونَ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنَ الْوُضُوءِ، وَأَنَا
فَرَطُهُمْ عَلَى الْحَوْضِ أَلَا لَيُذَادَنَّ رِجَالٌ عَنْ حَوْضِي كَمَا
يُذَادُ الْبَعِيرُ الضَّالُّ
“Sejatinya ummatku pada hari qiyamat akan datang dalam kondisi wajah dan
ujung-ujung tangan dan kakinya bersinar pertanda mereka berwudlu semasa
hidupnya di dunia“.
Aku akan menanti ummatku di pinggir telagaku di alam mahsyar. Dan ketahuilah bahwa akan ada dari
ummatku yang diusir oleh Malaikat, sebagaimana seekor onta yang tersesat dari pemiliknya
dan mendatangi tempat minum milik orang lain, sehingga iapun
diusir. Melihat sebagian orang yang memiliki tanda-tanda pernah berwudlu,
maka aku memanggil mereka: “kemarilah“. Namun para Malaikat yang
mengusir mereka berkata:
فَيُقَالُ: إِنَّهُمْ قَدْ بَدَّلُوا بَعْدَكَ
“sejatinya mereka sepeninggalmu telah merubah-rubah ajaranmu“.
Mendapat penjelasan semacam ini, maka aku (Rasulullah) berkata :
سُحْقًا سُحْقًا لِمَنْ بَدَّلَ بَعْدِي
“menjauhlah, menjauhlah wahai orang-orang yang sepeninggalku merubah-rubah
ajaranku” (diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim).
Anda tidak ingin bernasib seperti mereka? Tentu jawabannya: tidak.
Baiklah sekiranya itulah yang dapat ringkas untuk
materi mata kuliah pertama ini.
Wa’alaikumsalam Wr. Wb
Literatur Lain Internet dan Majalah Ummi tahun 2013
0 komentar